INFO DPR - Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto mendorong Televisi dan Radio (TVR) Parlemen di Biro Pemberitaan Parlemen Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI agar memberikan informasi dan berita perpolitikan di lingkungan DPR RI dengan kemasan yang menarik bagi audience. Hal ini disampaikan Agus dalam Rapat Koordinasi TVR Parlemen bertajuk ‘Persiapan Agenda Kenegaraan Tahun 2019’ di Yogyakarta, Jumat, 26 April 2019. Acara ini juga dihadiri Kepala Biro Pemberitaan Parlemen Y.O.I Tahapari dan jajaran TVR Parlemen.
Dorongan merupakan penyemangat sebab dalam waktu dekat akan digelar pelaksanaan Sidang Bersama MPR dan DPR dengan acara Pidato Kenegaraan, Pelantikan Anggota DPR dan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.
“Untuk itu harus direncanakan lebih dahulu, supaya semua berjalan dengan lancar dan tertib serta aman. Dan dalam pemberitaan tentunya harus menarik,” kata Agus Hermanto.
Lebih lanjut terkait dengan keberadaan stasiun televisi di luar parlemen yang juga tidak kalah menarik menyampaikan informasinya, Agus mengatakan bahwa TVR Parlemen mempunyai spesialisasi tentang informasi parlemen.
“Justru televisi lain sering pacthing ke TVR Parlemen, karena mempunyai keleluasaan meliput semua agenda DPR RI, termasuk agenda resmi DPR RI di daerah dan luar negeri. Berita ini sangat penting karena mempunyai dampak bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” tuturnya.
Sementara pada sesi diskusi, pakar Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Sri Hastjarjo berpendapat bahwa TVR Parlemen harus dapat menjadi jembatan komunikasi antara lembaga negara (DPR RI) dengan publik (masyarakat).
Tiga saran yang diusulkan Sri. Pertama, agar TVR Parlemen menerapkan keseimbangan konten yang ditayangkan dengan apa yang diinginkan publik dan sesuai dengan trending topic di media. Kemudian terkait aspek esensi konten harus tetap faktual, akurasi, hangat, dan news value, dengan tetap menjaga aspek teknis dari sisi visual audio dan performance.
Di tengah maraknya penggunaan media sosial sebagai media informasi, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UNS Surakarta itu juga menyarankan agar TVR Parlemen menjadi media konvergensi yang tidak hanya menjadi media konvensional, tapi harus masuk ranah media sosial dengan memanfaatkan Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube serta online streaming. (*)