Tempo.Co

Swasta Diajak Membangun Pendidikan Nasional
Kamis, 02 Mei 2019
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengajak pihak swasta untuk turut aktif dalam pembangunan pendidikan nasional.

INFO DPR - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengajak pihak swasta turut aktif dalam pembangunan pendidikan nasional. Kkhususnya, membantu penyediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan kependidikan. Kolaborasi antara swasta dengan institusi pendidikan bisa mempercepat peningkatan kualitas pendidikan, yang pada akhirnya akan memberikan efek positif kepada para peserta didik. Hal ini dikatakan Bambang saat menghadiri penandatanganan prasasti dan peresmian gedung Mochtar Riady Social and Political Research Center, di kampus FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Kamis, 2 Mei 2019.

“Sebagaimana telah ditunjukan oleh Mochtar Riady Institute for Nanotechnology yang bekerjasama dengan Universitas Indonesia dalam membangun kembali Gedung Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP). Gedung ini akan menjadi nafas baru bagi kampus UI karena telah siap pakai, dibangun dengan standar tinggi untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, penelitian maupun kegiatan pendidikan lainnya,” ujar Ketua DPR RI.

Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Mohammad Nasir, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Rektor UI Muhammad Anis, Dekan FISIP UI Arie Setiabudi, Pendiri dan Chairman Mochtar Riady Institute for Nanotechnology Mochtar Riady, serta berbagai kalangan civitas akademika UI

Menurut Bambang, DPR RI bersama pemerintah telah menjalankan amanah UUD 1945 untuk mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN setiap tahunnya. Seiring sehatnya pengelolaan APBN, anggaran pendidikan juga mengalami peningkatan setiap tahun. Dari mulai Rp419,8 triliun di APBN 2017, menjadi Rp444,1 triliun di APBN 2018, dan kini mencapai Rp492,5 triliun di APBN 2019. 

“Besarnya anggaran tersebut tidak hanya dipusatkan dalam satu kementerian saja. Melainkan tersebar di berbagai pos kementerian yang juga punya peran dalam dunia pendidikan. Baik itu dalam peningkatan sumber daya manusia di masing-masing kementerian, maupun yang berhubungan langsung dengan pendidikan masyarakat dari mulai PAUD hingga pendidikan tinggi,” tuturnya.

Sekalipun anggaran pendidikan berjumlah besar, namun belum bisa memenuhi semua aspek penting dalam peningkatan kualitas pendidikan. Karena itu diperlukan peran swasta. Hal seperti ini lumrah dilakukan di berbagai institusi pendidikan di berbagai negara, dimana swasta menyisihkan keuntungan yang didapat dari hasil usahanya untuk membantu pengembangan dunia pendidikan.

“Mau tidak mau, swasta harus turut berperan aktif. Karena dengan turut memberikan perhatian di dunia pendidikan, swasta telah membantu melahirkan sumber daya manusia yang unggul. Dan, pada akhirnya juga bisa membantu kegiatan usaha di berbagai bidang. Apa yang dilakukan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology dengan membangun kembali Gedung FISIP UI, sangat patut dicontoh oleh kalangan usaha lainnya,” kata Bambang Soesatyo. (*)