INFO DPR - Pengembangan budaya melayu dinilai mempunyai peran penting meningkatkan sektor pariwisata di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Sebab di provinsi inilah pusat kebudayaan melayu tumbuh. Bahkan, dalam perkembangannya, kebudayaan ini telah menyebar di seluruh Sumatera, sebagian Kalimantan hingga ke negeri jiran yakni Malaysia, Singapura, dan Brunei.
Anggota Komisi X DPR RI Nuroji saat mengikuti kunjungan kerja di Batam, Kepri, Kamis, 2 Mei 2019 mengatakan dengan semakin luasnya penyebaran kebudayaan melayu, maka harus bertambah gencar pula promosi ke daerah lain sehingga semakin dikenal oleh masyarakat. Oleh sebab itu Nuroji mengusulkan agar Pemerintah Provinsi Kepri kerap membuat even budaya melayu untuk menarik wisatawan domestic dan luar negeri.
"Dari mulai bahasa, tari, kuliner, adat istiadat, seni, hingga pakaian yang telah menjadi unsur budaya melayu harus ditampilkan dalam even tersebut,” ucap dia.
Selain mendorong percepatan penyebaran kebudayaan melayu, dalam kunjungannya Komisi X juga meninjau industri pembuatan film animasi terbesar di Asia yakni Infinite Framework Studio (IFW). Kendati berada di Batam, sekarang IFW memproduksi karya-karya dari luar negeri, seperti Filipina, Hongkong, ataupun Holywood. Nuroji berharap, IFW sebagai bagian dari industri ekonomi kreatif, harus terus meningkatkan perannya menciptakan karya dari dan untuk Indonesia, mengingat tayangan animasi maupun film, juga dapat menjadi salah satu wadah untuk menyosialisasikan budaya bangsa Indonesia.
“Oleh karena itu, Komisi X mendorong IFW menjadi produsen, terutama untuk karya-karya dari dalam negeri,” kata Nuroji.
Komisi X DPR RI juga meninjau karya ekonomi kreatif lainnya di kawasan Batam, yakni mengunjungi pengrajin usaha kecil. Dari kunjungan itu diketahui jika ekonomi kreatif di Batam masih perlu bantuan teknis untuk meningkatkan hasil produksinya.
“Ide kreatifnya sudah baik, hanya finishing-nya saja yang perlu diperbaiki agar semakin menarik dan memiliki daya jual tinggi,” kata Nurodji. (*)