INFO DPR - Beroperasinya Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) dipastikan berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat seiring dengan bertambahnya kunjungan wisatawan mancanegara. Pernyataan ini dikemukakan Anggota Komisi VI DPR RI Sartono Hutomo setelah melihat potensi direct flight atau penerbangan langsung dari luar negeri yang cukup menjanjikan di bandara seluas 500 hektar itu.
"Suatu pengharapan ke depannya bahwa dengan Bandara Internasional Yogyakarta yang baru ini bisa memberikan dampak meningkatnya kunjungan pariwisata ke Jawa Tengah, Yogyakarta dan sekitarnya," kata Sartono usai Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI dengan mitra kerja terkait pengembangan wisata di kawasan joglosemar di Bandara NYIA, Kulon Progo, Yogyakarta, Kamis, 2 Mei 2019.
Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, pertumbuhan ekonomi tidak hanya dirasakan masyarakat perkotaan. Namun masyarakat di pedesaan dapat merasakan dampak kenaikan perekonomian.
"Tadi kita bahas tentang Borobudur, daerah pedesaan sekitar Borobudur juga sekarang merasakan dampak yang positif yang tentu saja menunjang perekonomian mereka," kata Sartono.
Ia mengingatkan agar pembangunan kawasan joglosemar harus berkelanjutan dan didukung pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Apalagi antusiasme masyarakat sangat tinggi untuk menjadikan kawasan joglosemar sebagai branding baru kepariwisataan nasional.
Sebelumnya, Deputi bidang Usaha Energi, Logistik dan Kawasan dan Pariwisata (ELKP) Kementerian BUMN Edwin Abdullah memaparkan bahwa joglosemar merupakan amanat Presiden Joko Widodo yang sudah dicanangkan sejak 2015. Pengembangan joglosemar tidak pernah lepas dari social development, di mana masyarakat sangat mendukung pariwisata di daerahnya.
Masyarakat lokal dilatih untuk mengelola pariwisata oleh PT TWC (Taman Wisata Candi) Patra Jasa yang bekerjasama dengan Bumdes. Karena tidak mungkin pendekatan teknografis tanpa melibatkan masyarakat.
"Comunity base on tourism sudah ada di desa-desa, mereka telah disiapkan dan untuk melatih masyarakat sejak 2017 dan sudah dilaksanakan sebanyak 132 titik," tutur Edwin. (*)