Tempo.Co

Tidak Mudah Membangun Sinergi Antar BUMN
Selasa, 07 Mei 2019
Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bisa menciptakan sinergi guna kepentingan pembangunan negara.

INFO DPR - Anggota Komisi VI DPR RI Hardisoesilo mengharapkan antar perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bisa menciptakan sinergi guna kepentingan pembangunan negara. Meskipun diakuinya membangun sinergi tidak mudah, sebab saat ini masih banyak persoalan yang dihadapi para BUMN.

Pernyataan tersebut disampaikannya usai rapat bersama Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI dengan mitra kerja dari Kementerian BUMN, Kemenprin, BKPM, dan beberapa BUMN, PT Semen Padang, PT Pelindo II, PT Bukit Asam, serta PT Hutama Karya, Provinsi Sumatera Barat, Kamis, 2 Mei 2019.

“Contoh misalnya Hutama Karya. Dulu kan kerjaannya bikin rumah sakit. Sekarang dengan tranformasi perusahaan dengan mendapat PNM tidak hanya saja membangun jalan tol, tetapi juga sebagai property, menjadi investor. Itu kan membutuhkan transformasi yang besar,” kata Hardisoesilo. 

Menurutnya, meskipun di masing-masing BUMN terdapat masalah, namun Komisi VI DPR RI telah berusaha memberikan solusi yang konstruktif. Yang pertama, diharapkan Pelindo dengan Semen Padang mengadakan negosiasi terkait volume pekerjaan, sehubungan telah membangun dermaga baru, ataupun tentang tariff antara keduanya.

“Mereka berjanji akan bertemu dan akan menyampaikan ke Komisi VI,” jelas Hardisoesilo.

Ada juga masalah lain yang sebetulnya bisa diselesaikan, misalnya yang disebabkan karena mangkrak. Ia mencontohkan sekarang sudah tidak ada pelayaran Pelni dari Teluk Bayur ke berbagai tempat, kini yang ada ke Mentawai saja.

“Gedung Pelni itu mangkrak enggak karuan, jelek. Apa susahnya BUMN sama BUMN menyelesaikan masalah itu. Kita jembatani, kami minta menteri BUMN bisa menyelesaikan,” ungkap Hardisoesilo.

Kemudian, Bukit Asam yang tidak mendapatkan batu bara dengan kualitas baik.

“Masalahnya kenapa kita tidak bisa mendapatkan batu bara yang grade-nya tinggi, yang kalorinya di atas 7000. Sehingga bisa membuat listrik itu menjadi lebih efisien. Nah setelah kita diskusikan ada kesepakatan, mereka akan melakukan rekonsoliasi khususnya Bukit Asam terhadap Semen Padang,” jelas Hardisoesilo. (*)