Tempo.Co

Fadli Zon : Indonesia Tidak Anti Asing
Selasa, 07 Mei 2019
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon

INFO DPR - Proyek Inisiatif Sabuk Satu Jalan atau One Belt One Road atau OBOR Cina harus diawasi dengan serius. Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengatakan hingga saat ini DPR belum mengetahui bagaimana langkah pemerintah terkait proyek tersebut.

Dijelaskan Fadli di Gedung DPR RI, Selasa, 7 Mei 2019, seharusnya perjanjian strategis seperti itu harus betul-betul diawasi pemerintah dan DPR. Pemerintah diminta tidak membuat perjanjian tanpa ada ratifikasi dari DPR apalagi perjanjian itu strategis.

“Menurut saya ini perlu kajian karena setahu saya India itu menolak. Kenapa kok Indonesia tanpa ada supervisi dari DPR?. Ini bisa menjadi masalah, nanti kami dalami. Karena belum ada pembahasan One Belt One Roud. Seharusnya ada pembicaraan menyangkut perjanjian strategis dan kedaulatan. Apakah itu ditandatangani apakah sekedar pembicaraan kan perlu dilihat bukti-bukti,” tutur Fadli.

Dikatakan Fadli, Indonesia memang perlu meningkatkan setiap kerjasama dengan negara manapun. Apalagi jika hubungan dan perjanjian itu menguntungkan dan berpihak pada kepentingan nasional.

Indonesia, katanya tidak anti asing, tidak pula anti kepada negara tertentu. Akan tetapi hakikat perjanjian adalah national interest yaitu memberikan keuntungan. Namun jika perjanjian itu mengancam kepentingan nasional, dan mengganggu ekonomi maka harus dievaluasi bahkan dibatalkan.

“Perjanjian itu harus dilawan jika itu mengancam. Memang ada kecenderungan perjanjian tertentu itu dapat menggerus dan mengurangi kedaulatan kita, bertentangan dengan konstitusi. Kekayaan alam seharusnya sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, bukan asing,” kata Fadli Zon. (*)