Tempo.Co

Pasca Pemilu, Masyarakat Sudah Move On
Jumat, 10 Mei 2019
BULAN suci Ramadhan 1440 H hendaknya menjadi momentum bagi pemulihan hubungan baik di antara kelompok-kelompok masyarakat yang selama ini berseberangan karena beda sentimen politik.

INFO DPR - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan saat ini masih banyak himbauan yang dialamatkan kepada kekuatan politik untuk menahan diri mempersoalkan ada-tidaknya kecurangan pada Pemilu 2019. Himbauan ini disampaikan sebab masyarakat pada umumnya sudah beranggapan Pemilu 2019 sudah berjalan dengan baik, aman dan lancar.

“Memasuki periode bulan suci Ramadhan 1440 H, masyarakat bahkan sudah mengubah fokus. Tidak lagi pada isu seputar Pemilu, melainkan melakukan berbagai kegiatan untuk menyongsong bulan suci. Artinya, publik akar rumput sudah move on. Seharusnya, para aktor politik pun sudah bisa move on seperti halnya publik akar rumput,” kata Bambang Soesatyo dalam keterangannya secara tertulis, Jumat, 10 Mei 2019.

Menurut Ketua DPR RI ini banyak upaya di berbagai daerah telah dijalankan untuk memulihkan hubungan baik antarkomunitas. Untuk tujuan itu, beragam cara atau tradisi dipraktikan bersama tanpa melihat perbedaan pilihan politik. Dan, momentum bulan suci Ramadan 1440 H banyak cara yang dilakukan warga untuk mempersatukan dan memperbaiki kerusakan yang terjadi akibat beda pilihan politik.

Di Banjarnegara, Jawa Tengah,  masing-masing tim sukses saling memberi perangkat salat, sebagai ungkapan rasa syukur karena Pemilu 2019 di Banjarnegara berjalan dengan lancar dan damai.

Begitu juga di wilayah-wilayah lain yang berupaya dengan pendekatan tradisinya masing-masing. Misalnya, tradisi santap daging bersama di Aceh, Pawai Obor di Jawa Barat,  tradisi Gerebek Apem di Jombang,  tradisi Dhandangan oleh Warga Kudus, permainan Bola Api di Cileunyi, Bandung, tradisi Padusan di Boyolali, dan acara megengan di Ponorogo. Di Jakarta Barat, upaya pemulihan dilakukan dengan acara silaturahmi para ulama dan umaro se-Jakarta Barat.

Semua ini sengaja disebutkan untuk menunjukan kepada semua elite politik bahwa publik akar rumput sudah move on. Dari sebelumnya digempur dengan isu tentang Pemilu, kini sedang menghayati ibadah puasa ramadan.

“Kalau masyarakat sudah berinisiatif melakukan pemulihan, elit politik seharusnya mengikuti arus itu. Akal sehat selalu menunjuk arah yang benar. Kalau arus pemulihan itu dilawan, elite politik akan terisolasi dari banyak komunitas.  Maka, jadikanlah momentum bulan suci Ramadan 1440 H sebagai pijakan dan kekuatan moral melakukan rekonsiliasi,”harapnya. (*)