Tempo.Co

Italia akan Membuka Paviliun Permanen di Indonesia
Rabu, 22 Mei 2019
Isu dagang dengan Hungaria sebagai Anggota Uni Eropa terus didalami. Bahkan isu Brexit yang mengganggu relasi dagang Indonesia-Hungaria pun tak luput jadi perhatian.

INFO DPR - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Dave Akbarshah Fikarno memimpin pertemuan Delegasi BKSAP DPR RI dengan Wakil Menteri Pengembangan Ekonomi Italia Michele Geraci di Roma, Italia, Kamis, 16 Mei 2019. Pada pertemuan tersebut terungkap rencana Italia membuka paviliun permanen di sejumlah kota di Indonesia sebagai sarana memamerkan produk mereka dan tempat diskusi bisnis.

Dave menilai, hal ini sebagai wujud komitmen Italia untuk mengembangkan nilai perdagangan kedua negara dan menggali sektor-sektor yang belum tergali secara maksimal. Hal ini sejalan dengan keinginan Delegasi BKSAP DPR RI untuk meningkatkan nilai perdagangan Indonesia-Italia.

Pertemuan ini adalah upaya menggali lebih jauh peluang kerja sama ekonomi dan perdagangan. Indonesia dan Italia merupakan negara yang sama-sama memiliki perhatian besar pada sektor usaha kecil menengah dan ekonomi kreatif.

"Kami juga ingin mengetahui langkah Italia dalam pengembangan sektor tersebut,” jelas Dave yang didampimgi Anggota BKSAP DPR RI Rofi’ Munawar.

Selama empat tahun terakhir, neraca perdagangan Italia-Indonesia mengalami peningkatan dari 3,2 miliar dollar AS pada 2015 menjadi 3,76 miliar dollar AS pada 2018. Pada tahun lalu, Indonesia menikmati surplus neraca perdagangan dengan Italia senilai 80,7 juta dollar AS. Italia berada pada peringkat Top 9 Negara-Negara Eropa yang berinvestasi di Indonesia. Total investasi Italia di Indonesia pada 2018 mencapai 32,09 miliar dollar AS.

Di lain sisi, Michele menjelaskan pertumbuhan ekonomi Italia mampu tumbuh 0,2 persen pada Kuartal 1/2019. Pada tahun ini, ekonomi Italia ditargetkan tumbuh di kisaran 1 persen, setelah mengalami reses pada akhir 2018. Data dari Istituto Nazionale di Statistica (Istat) Italia, output ekonomi menyusut hingga 0,2 persen pada 3 bulan terakhir 2018. Menyusul penurunan hingga 0,3 persen pada kuartal ketiga tahun yang sama.(*)