INFO DPR - Ketersediaan dan kenaikan harga pangan di bulan Ramadan dan menjelang Lebaran merupakan isu tahunan di Indonesia. Anggota Komisi IX DPR RI Suir Syam mengatakan, perlu upaya stabilisasi stok pangan dan harga pangan. Selain itu keamanan juga perlu diperhatikan agar layak dikonsumsi masyarakat.
Untuk memastikan keamanan pangan, Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR RI meninjau Pasar Lubuk Buaya di Padang, Sumatera Barat, Selasa, 21 Mei 2019. Dari hasil pantauan tidak ditemukan satupun zat berbahaya dalam makanan yang dijual di Pasar Lubuk Buaya.
"Kami tidak mendapati makanan yang tidak baik untuk kesehatan, semuanya aman,” ucap Syam.
Rupanya, di pasar ini pengawasan dan sosialisasi makanan dilakukan secara masif oleh Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Padang. Dia mengapresiasi kinerja BPOM Padang yang aktif menyosialisasikan mana bahan berbahaya dan tidak kepada para pedagang.
"Cara seperti ini perlu ditularkan ke daerah lain," jelasnya.
Sistem ketahanan pangan merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal. Optimal dimaksud yaitu dalam pemenuhan pangan bagi rumah tangga secara kualitas, kuantitas, aman, merata, dan terjangkau. Sistem ini terdiri dari ketersediaan dan stabilitas pangan (food availability and stability), kemudahan memperoleh pangan (food accesibility), dan pemanfaatan pangan (food utilization).
“Sehingga diperlukan pengawasan agar sistem ketahanan pangan dapat berjalan dengan baik. Salah satu upaya pelaksanaan pengawasan makanan yaitu melalui penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP)," ucapnya.
Sementara itu Kepala Balai Besar POM Padang Martin Suhendri mengatakan pihaknya terus meningkatkan sistem pegawasan obat dan makanan untuk melindungi masyarakat.
“Kami menerapkan sistem pengawasan yang dilakukan oleh tiga pihak, yaitu BPOM melalui pengawasan pre-market dan post-market, industri yang kami dorong untuk menjamin kualitas produknya, terakhir masyarakat yang kami ajak untuk cerdas dalam memilih produk," jelasnya. (*)