Tempo.Co

Keluarga Korban Kerusuhan Menuntut Keadilan
Senin, 27 Mei 2019
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menerima keluarga korban kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019.

INFO DPR - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menyampaikan bela sungkawa pada keluarga korban yang meninggal dalam kerusuhan pada 21 dan 22 Mei 2019 di Jakarta. Dikatakan Fadli, kondisi memprihatinkan ini akan menjadi perhatian dan akan ditindaklanjuti ke Komisi III DPR RI dan instansi terkait lainnya seperti Komnas HAM, Kepolisian bahkan kepada Presiden.

“Semoga Bapak, Ibu, diberi ketabahan dan kesabaran. Saya sudah menerima dokumen, bukti-bukti, dan akan disampaikan ke Komisi III DPR RI dan instansi terkait supaya mendalami kasus ini,” kata Fadli ketika menerima Ketua Advokasi Ismar Syafrudin, orangtua Harun Al Rasyid, Didin, dan perwakilan keluarga Sandro yang menjadi korban peristiwa kerusuhan pekan lalu.

Menurut Fadli, dokumen itu berisi tentang bukti yang diduga terjadi kekerasan oknum aparat dalam menanggulangi kerusuhan. Keluarga korban Harun Al Rasyid, sampai hari ini belum mendapatkan hasil otopsi. Selain itu, setelah dua hari keluarga korban baru bisa mengambil jenazahnya.

“Keluarganya minta keadilan terutama siapa pelaku yang membuat wafatnya Harun Al Rasyid yang masih 15 tahun Kelas 1 SMP meninggal dalam keadaan yang tidak diduga dan tidak pernah ikut dalam aktivitas politik. Ini sama dengan temuan saya, korban bernama Raihan di Petamburan yang sedang duduk bersama temannya dengan persiapan sahur,” kata Fadli.

Menurut Fadli harus ada investigasi terhadap peristiwa ini, dan korban harus mendapatkan keadilan karena Indonesia adalah negara hukum. Investigasi juga dilakukan untuk mencari tahu keberadaan 87 orang yang dinyatakan hilang oleh keluarganya. Dikatakan Fadli, dalam demonstrasi dan unjuk rasa, memang akan ada aksi di luar hukum. Akan tetapi tidak seharusnya diperlakukan seenaknya.  

“Bagaimana pun penanganannya harus secara persuasif. Apalagi ditembak dengan peluru tajam, tidak boleh ada penganiayaan,” kata Fadli.

Sementara itu Didin yang didampingi isterinya menemui pimpinan DPR RI, meminta keadilan. Menurutnya, puteranya yang masih sekolah itu ditembak dengan timah panas, bukan oleh peluru karet. Selama ini, Harun Al Rasyid dikenal anak yang baik dan pada akhirnya jenazahnya ditemukan di jalanan. (*)