Tempo.Co

Tambahan Kuota Haji Diprioritaskan Bagi Lansia
Rabu, 03 Juli 2019
Pabrik kertas di Indonesia baru bisa menyerap sampah dalam negeri kurang lebih 7 juta ton, tidak lebih dari 15-20 persen limbah sampah.

INFO DPR - Tambahan kuota haji bagi Indonesia yang baru saja diberikan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, langsung direspons dengan meningkatkan kuota haji di semua provinsi. Tambahan kuota ini diutamakan bagi calon haji lanjut usia (lansia).

Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher Parasong, dalam keterangan tertulisnya belum lama ini mengatakan jika tambahan kuota 10 ribu jemaah haji merupakan hasil diplomasi panjang yang berbuah manis. Setelah mendapatkan kuota tambahan, pemerintah dan DPR RI langsung menggelar rapat untuk mendistribusikan kuota ini ke seluruh provinsi, sekaligus juga menyiapkan anggaran tambahan bagi jemaah tambahan ini. 

Kuota haji Indonesia yang semula 221.000 jemaah, kini menjadi 231.000 jemaah. Secara teknis Kementerian Agama telah melakukan pembagian dan menyiapkan anggarannya.

“Sudah dibagikan secara merata kuota tersebut ke seluruh daerah. Secara teknis, Kementerian Agama yang membaginya sekaligus menyiapkan anggarannya,” ucapnya. 

Setelah menggelar rapat beberapa waktu lalu, Komisi VIII DPR dan Menteri Agama sepakat membagi rata tambahan kuota ini sebesar 25 persen untuk setiap provinsi. Dan, para lansia mendapat prioritas untuk menunaikan haji mulai tahun haji 2019 ini. 

DPR terus mengawasi pembagian tambahan kuota ini. Bahkan, anggaran haji juga diawasi. Sebab, pemerintah membutuhkan tambahan anggaran Rp 353 miliar lagi.

Dijelaskan Ali, agar tak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), maka Komisi VIII DPR RI dan Kemenag menyisir kembali beberapa pos anggaran haji dalam APBN 2019 yang masih bisa dihemat atau dipotong untuk menutupi kekurangan anggaran Rp 353 miliar. Sisanya baru bisa diambil dari APBN. (*)