Tempo.Co

Investasi BPJS Ketenagakerjaan Sebaiknya untuk Kesejahteraan
Rabu, 17 Juli 2019
CSR BPJS ketenagakerjaan harus tepat sasaran dan bisa bermanfaat untuk para pekerja.

INFO DPR - Anggota Komisi IX DPR RI Imam Suroso, meminta investasi BPJS Ketenagakerjaan yang senilai Rp 386 triliun dapat digunakan secara baik untuk kesejahteraan tenaga kerja dan buruh. Salah satu yang menjadi masukan adalah perlunya ketersediaan rumah layak huni bagi pekerja yang lokasinya tidak jauh dari perusahaan tempat ia bekerja, sebagaimana tujuan program corporate social responsibility (CSR).

“Saya ingin untuk kepesertaan BPJS ini meningkatkan kesejahteraan pekerja dan semua berjalan baik. Saya tak ingin ada kebocoran-kebocoran anggaran. Nah, ini tugas (pengawasan) Panja,” ujar Imam saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Panja Investasi BPJS Ketenagakerjaan Komisi IX DPR RI ke Sulawesi Selatan, Selasa, 16 Juli 2019.

Dalam Kunspek Panja yang dipimpin Wakil Ketua Komisi X DPR RI Putih Sari ini, Imam menyayangkan CSR BPJS Ketenagakerjaan kurang tepat sasaran. Sehingga perlu ada pembinaan agar CSR yang dilakukan dapat memberikan asas manfaat lebih untuk masyarakat.

“Saya berharap jumlah investasi Rp 386 triliun digunakan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan para tenaga kerja dan buruh, khususnya perumahan misalnya. BPJS Ketenagakerjaan harus proaktif,” kata Imam.

Karena tidak efektif, Komisi IX DPR RI akan melakukan rapat khusus dengan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan beserta jajarannya. Tujuannya memberikan pengarahan dan strategi yang berkelanjutan agar investasi dan program CSR oleh BPJS Ketenagakerjaan dapat maksimal. 

“Memang CSR BPJS Ketenagakerjaan itu ada dan harus ada karena ini sisa hasil usaha untuk menyumbang pada masyarakat. Kami minta agar CSR yang bermanfaat untuk para pekerja, seperti pemberian beasiswa atau motor. Sehingga lebih menjanjikan,” ujar dia. (*)