INFO DPR - Anggota Komisi X DPR RI MY Esti Wijayati menegaskan bahwa pendidikan vokasi harus disesuaikan dengan kebutuhan industri, khususnya di era industri 4.0. Ia menilai, penyerapan tenaga kerja selama ini belum maksimal, lantaran masih banyaknya lulusan sekolah vokasi yang tidak bekerja sesuai jurusan pendidikan yang ditekuninya.
“Banyak lulusan sekolah vokasi yang tidak bisa mendapatkan tempat pekerjaan yang sesuai. Nah, ini perlu dilihat ada apa. Apa karena lulusannya tidak kapabel, tidak sesuai yang dibutuhkan, atau memang jurusan sekolah vokasi itu sebenarnya sekarang sudah tidak sesuai lagi karena perkembangan teknologi,” kata Esti di Gedung DPR RI, Kamis, 18 Juli 2019.
Hal ini disampaikannya menanggapi Pidato Presiden Joko Widodo yang mengangkat isu peningkatan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) dalam periode ke-2 pemerintahannya. Ia menuturkan, pendidikan vokasi menjadi satu hal yang penting untuk meningkatkan pembangunan SDM. Namun, hal ini harus diikuti dengan perkembangan teknologi sehingga diharapkan lulusan vokasi dapat memenuhi kebutuhan industri.
Selain penyesuaian pendidikan vokasi dengan perkembangan teknologi, penyesuaian tenaga pendidik dengan jurusan vokasi juga perlu diperhatikan. Menurutnya, tenaga pendidik yang sesuai dengan jurusan vokasi sangat dibutuhkan. Tenaga pendidik tidak boleh hanya menguasai setengah ilmu.
“Tenaga pendidiknya memang harus mendapatkan penguatan. Artinya, tenaga-tenaga pendidik di sekolah vokasi ini ya dituntut untuk mengikuti zaman. Jadi, tidak bisa hanya menguasai setengah-setengah, lalu kita minta untuk mendidik. Untuk menghasilkan anak-anak dengan kualitas yang bagus, tenaga pendidik harus mengajar sesuai dengan jurusan yang ditempuhnya,” jelas Esti.
Esti menambahkan, pemetaan penyerapan tenaga kerja juga dibutuhkan untuk melihat kebutuhan suatu daerah terhadap jurusan tertentu. Ia memberikan contoh, ketika Nusa Tenggara Timur (NTT) gencar meningkatkan pariwisatanya, pemerintah harus memberikan pelatihan vokasi yang bersinggungan dengan pariwisata, guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja di daerah itu.
“Sekali lagi, harus berdasarkan data. Data seperti apa? Data tentang kebutuhan mengenai tenaga-tenaga terampil yang dibutuhkan pada era saat ini dan prediksi di masa mendatang. Tentu kalau sekarang kita bicara era revolusi industri generasi keempat,” kata Esti.
Selain itu kebijakan afirmatif pemerintah seperti dukungan anggaran juga sangat penting untuk perkembangan pendidikan vokasi. Anggaran ini nantinya digunakan untuk meningkatkan tenaga pendidik sehingga target lulusan yang ingin dicapai dapat terpenuhi. (*)