Tempo.Co

Kualitas Beras BPNT Lebih Baik Dibandingkan Bulog
Selasa, 30 Juli 2019
Anggota Komisi VIII DPR RI Choirul Muna menilai beras yang diserap untuk program BPNT jauh lebih bagus jika dibandingkan dengan beras milik Bulog.

INFO DPR - Anggota Komisi VIII DPR RI Choirul Muna menilai beras yang diserap untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) jauh lebih baik kualitasnya jika dibandingkan dengan beras milik Bulog. Menurutnya, BPNT selalu menyerap beras daerah setempat sehingga sesuai dengan lidah lokal. Dikatakannya, dulu beras untuk program BPNT tidak disuplai lagi oleh Bulog karena kualitas beras Bulog dianggap tidak layak.

“Setelah kita jadikan BPNT dan menyerap beras daerah setempat, maka berasnya itu tidak hanya layak, namun jauh lebih baik. Saya lihat di beberapa tempat, masyarakat menyatakan BPNT hebat,” ujar Muna usai mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VIII DPR RI dengan para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gedung Aula Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 26 Juli 2019. 

Disampaikannya, saat ini ada kendala lain, di mana Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso tidak setuju dengan perpindahan penyaluran beras sejahtera (rastra) dari Bulog ke BPNT. Muna menilai jika rastra mau dikembalikan ke Bulog lagi, maka mekanismenya harus diubah. Penyerapan beras daerah setempat dianggap tetap lebih bagus. 

Di sisi lain, dia menyinggung masalah kompetensi pendamping PKH yang perlu dievaluasi oleh Kementerian Sosial. Pendamping PKH perlu mendapatkan pendidikan dan pelatihan (diklat) untuk menaikkan taraf hidup para penerima PKH.

“Pendamping PKH tidak hanya membagikan job description saja, itu tidak akan ada kemajuan dari penerima PKH. Mereka harus mendapatkan diklat untuk membimbing para penerima PKH agar bisa menaikkan taraf hidupnya. Para penerima PKH bisa diajak menabung, lalu dicarikan Kube atau Kelompok Usaha Bersama  dengan sesama para penerima PKH,” kata Choirul Muna. (*)