INFO DPR - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Iskan Qolba Lubis menilai semakin tahun pelayanan bagi jemaah haji Indonesia semakin membaik, mulai dari pemukiman, infrastruktur, hingga transportasi antar jemput.
Kendati fasilitas sudah membaik, namun yang masih harus menjadi perhatian adalah jumlah antrean jemaah haji Indonesia masih sangat panjang mencapai 20 tahun. Bahkan, menurut Iskan di Gedung DPR RI, Senin, 12 Agustus 2019, di Sulawesi Selatan dan Aceh, ada jemaah haji yang sudah mengantre sejak 30 tahun silam.
Memang ada solusi lain jika ada jemaah haji yang ingin berangkat lebih cepat tanpa menunggu antrean. Jemaah dapat berangkat menggunakan visa furodah yang harganya sangat mahal.
“Ada memang jemaah haji yang bisa berangkat lebih cepat dengan visa furodah, tetapi itu mahal. Seperti jemaah VIP,” kata Iskan.
Solusi lain untuk mengatasi panjangnya antrean jemaah haji dari Indonesia seharusnya dibantu oleh Saudi Arabia. Pemerintah Saudi dapat memperluas Arafah dan Mina, termasuk membuat gedung bertingkat dan membangun transportasi di bawah tanah.
“Diharapkan Saudi Arabia melakukan perluasan Arafah–Mina atau gedung-gedung bertingkat. Kalau tidak, yang antre di kita semakin besar ke depannya,” ujar Iskan. (*)