INFO DPR - Anggota Komisi V DPR RI Anthon Sihombing meminta pembangunan jalan layang Kota Medan-Berastagi Kabanjahe, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) diprioritaskan. Selain untuk mengurai kemacetan, akses ini sangat dibutuhkan untuk mengangkut hasil alam dan komoditas hortikultura masyarakat Kabupaten Karo. Akibat kemacetan, banyak sektor perekonomian yang terganggu dengan kerugian mencapai Rp 300 miliar per tahun.
“Kami minta Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) untuk mengkaji ini secepatnya, karena jalan tersebut karena sangat dibutuhkan masyarakat," ujar Anthon saat menerima audiensi Bupati Dairi, Bupati Karo dan DPRD Provinsi Sumatera Utara di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis, 8 Agustus 2019.
Dengan jalan layang diharapkan memangkas waktu perjalanan dan mengurai kepadatan kendaraan jalur Medan-Berastagi, maupun sebaliknya. Jalan layang tersebut dapat dibangun di dua titik padat kendaraan, masing-masing di Desa Bandar Baru dan di depan PDAM Tirta Malem.
"Jalan ini dipakai untuk mengangkut hasil pertanian dari beberapa kabupaten dan mendukung pariwisata yang akan dibangun di sekitar Danau Toba,” ujar Anthon sembari berharap jalan layang itu mampu mendongkrak roda perekonomian antardaerah, khususnya sepanjang jalan Medan-Karo.
Untuk mendukung infrastruktur di kawasan pariwisata Danau Toba yang masuk dalam program strategis nasional, Anthon juga mendorong pemerintah membuat jalan lingkar luar Simalungun-Karo-Deli Serdang-Samosir agar tercipta konektivitas.
Sebelum bertemu Komisi V DPR RI, Komisi D DPRD Sumut, Bupati Deli Serdang dan Bupati Karo juga melakukan audiensi dengan Kementerian PUPR untuk mengusulkan pembangunan jalan tol Medan-Berastagi, namun usulan tersebut ditolak. Oleh karena itu, diharapkan ada pembangunan dua jalan layang sebagai alternatif mengatasi kemacetan parah yang sudah menjadi masalah selama bertahun-tahun.
Dalam pertemuan itu, Komisi D DPRD Sutrisno Pangaribuan, meminta dukungan anggaran pemerintah pusat untuk akses jalan Medan-Berastagi. Menurutnya, kegiatan perekonomian di Sumut ini sangat tergantung pada kualitas jalan Medan-Berastagi karena menghubungkan sejumlah kabupaten, seperti Simalungun, Dairi, Pakpak Bharat, Samosir, Tobasa, Tapanuli Utara, hingga Aceh Tenggara.
“Pembangunan jalan tol memperlancar perjalanan kendaraan dari dan ke Medan-Berastagi adalah keharusan, namun paling tidak adalah pembangunan jalan layang untuk atasi kemacetan," ujar Sutrisno. (*)