INFO DPR - Anggota DPR yang juga Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, mengatakan jika dari wacana yang berkembang terkait pimpinan MPR, keputusannya akan diambil dalam rapat gabungan pimpinan MPR dengan pimpinan fraksi dan kelompok anggota MPR.
“Mungkin akan dilakukan akhir Agustus ini,” kata Hidayat di Gedung DPR RI, Kamis, 22 Agustus 2019.
Hidayat mengatakan seharusnya yang menyampaikan dinamika pembahasan paket pimpinan ini adalah Sekjen MPR. Kendati demikian, dikatakannya, keputusan itu akan diambil dalam rapat gabungan.
Disampaikannya, Fraksi Partai PKS DPR RI pada prinsipnya mengikuti aturan yang ditetapkan. Sebab, diakuinya jika setiap periode, pola pimpinan DPR RI selalu berbeda. Pada 1999, pimpinan MPR terdiri dari seluruh fraksi yang mempunyai anggota di MPR.
“Makanya pimpinan MPR cukup banyak pada waktu itu,” kata Hidayat.
Kemudian, pada 2004, pimpinan MPR terdiri dari dua anggota DPR, dua anggota DPD, melalui perubahan tata tertib juga.
Lalu, pada 2009 pimpinan MPR terpilih hampir secara aklamasi, tidak ada pemilihan terbuka. Di 2014, lain lagi, pimpinan MPR terdiri dari tiga anggota DPR, satu anggota DPD.
“Pada 2019 seperti apa? Nanti kita lihat perkembangan pembahasannya seperti apa. Prinsipnya kami mengikuti aturan yang ada dan disepakati oleh MPR yang lain,” kata Hidayat.
Dan, apapun hasil kesepakatan akan berimplikasi pada anggaran. Karena itu bagian dari risiko demokrasi.
Sementara itu, Anggota DPR RI Taufiqulhadi, mengatakan kursi pimpinan di MPR adalah hasil kompromi. Dia tidak menutup telinga mendengar masukan dari masyarakat bahwa pimpinan MPR bukan tempat untuk bagi-bagi jabatan. Di tingkat DPP Partai Nasdem, menurut Taufiq belum ada penentuan siapa yang disiapkan untuk duduk sebagai pimpinan MPR.
“Minggu-minggu ini atau minggu depan akan ditetapkan,” katanya.
Beberapa kader Nasdem yang menurutnya kompeten antara lain Ahmad Ali, Johny G Plate, Lestari Moerdijat atau Rerie, dan Rachmat Gobel.
“Menurut saya mereka cukup baik di dalam tugas mereka. Semua itu adalah kepercayaan Partai Nasdem, saya berharap salah satu di antara mereka ditetapkan. Tetapi, belum diputuskan,” kata Taufiqulhadi. (*)