Tempo.Co

Agus Hermanto Dorong Indonesia Kembangkan Energi Terbarukan
Selasa, 27 Agustus 2019
Kerjasama bidang investasi energi dengan Thailand harus di pererat.

INFO DPR - Wakil Ketua DPR RI, Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang), Agus Hermanto, mengatakan perusahaan Bangchack Corporation Publik Company (BCPG) asal Thailand dengan PT Star Energy asal Indonesia telah melakukan kerja sama bidang energi di Jawa Barat. Ia mengharapkan ke depan kerja sama ini semakin baik sehingga membantu pengembangan sektor energi terbarukan di Indonesia.

"Kita ketahui bersama Indonesia mempunyai potensi sumber geothermal yang cukup tinggi, yaitu sekitar 28 GigaWatt. Dulu saat pertama kali mengikuti perkembangan geothermal baru sekitar lima persen yang dimanfaatkan, sekarang sudah delapan persen. Sehingga posisi kita sekarang menjadi yang kedua setelah Amerika Serikat," kata Agus dalam kunjungan muhibahnya meninjau BCPG Solar Farm di Thailand, Selasa, 27 Agustus 2019.  

Ia menuturkan, BCPG base core bisnisnya adalah solar cell. Di Thailand BCPG telah memproduksi solar cell di atas lahan seluas 21 hektare dengan ratusan ribu panel. Sehingga memang energi terbarukan sudah tercetak Thailand. Kemudian di beberapa tempat di Indonesia, perusahaan ini juga mengerjakan geothermal.

"Tentunya yang mereka lakukan ini menjadi dambaan kita semua. Selain itu, perusahaan ini juga ahli di bidang biomas, kan kita banyak memproduksi minyak kelapa sawit, tapi tidak digunakan secara maksimum, dengan teknologi mereka bisa dimanfaatkan menjadi energi," ujarnya.

Menurut Agus, solar cell juga merupakan energi terbarukan yang sekarang ini masih dalam tahap pengembangan. DPR RI dan pemerintah sudah sangat serius mengembangkan energi terbarukan, karena ke depan energi fosil harus ditinggalkan. Dia mengajak DPR dan pemerintah untuk meyakinkan masyarakat bahwa energi terbarukan ini harus diperkuat. Karena ke depan, energi terbarukan merupakan rantai kemakmuran. 

Agus mengusulkan, agar pemerintah memberikan insentif bagi masyarakat yang menggunakan solar cell seperti di Thailand. Karena memang energi terbarukan ini bisa diperoleh dengan harga yang cukup mahal.

"Di Indonesia biaya listrik masih mahal, untuk itu pemerintah harus memberikan subsidi sehingga pemerintah bisa menjual listrik yang murah untuk masyarakat, karena memang di seluruh dunia ada subsidi," kata Agus Hermanto. (*)