INFO DPR — Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI periode 2014-2019 menutup masa baktinya. Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Dave Akbarshah Fikarno, memberikan apresiasi kepada seluruh pimpinan dan anggota BKSAP yang sudah menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya. Menurutnya, diplomasi parlemen telah berjalan dengan maksimal selama lima tahun terakhir.
“Kita sudah menjalani sidang-sidang, baik di pertemuan-pertemuan multilateral dan bilateral dengan tujuan untuk memperkuat hubungan antara parlemen Indonesia dengan parlemen negara sahabat. Tujuannya membuka jalan serta memperkukuh hubungan, inilah fungsinya double-track diplomacy,” ujar Dave dalam sambutannya di ruang rapat BKSAP, gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin, 30 September 2019.
Dalam acara yang dihadiri Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Charles Honoris, dan sejumlah anggota BKSAP lainnya, Dave menyebutkan, salah satu bentuk dukungan kepada pemerintah ialah mengupayakan tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) melalui World Parliamentary Forum On Sustainable Development Goals (WPFSD) yang diinisiasi oleh DPR RI. WPFSD menjadi forum pertama yang membahas agenda 2030 pada tingkat dunia dan mendapatkan apresiasi dari PBB.
Menurut Dave, peran diplomasi yang diemban BKSAP sangat penting dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri Indonesia. Oleh karena itu, diharapkan DPR RI dan pemerintah dapat bersinergi dalam menjalankan fungsi diplomasi.
Melengkapi penutupan masa bakti, BKSAP me-launching kaleidoskop "Jelajah Diplomasi Parlemen" yang berisikan kumpulan kegiatan BKSAP di berbagai forum internasional selama periode 2014-2019. Dave berharap, ke depannya BKSAP dapat diperkuat secara struktural, sehingga dapat memperjuangkan kepentingan negara Indonesia melalui jalur parlemen.
“Kita berharap bahwa BKSAP diperkuat secara struktural. Kita harus lebih aktif mengadakan forum-forum internasional, sebab masih banyak isu-isu lain yang perlu kita tingkatkan awareness-nya baik di regional maupun internasional,” kata Dave. (*)