Tempo.Co

Keluh Kesah Warga Parung Panjang kepada Wakil Ketua DPR
Selasa, 24 Mei 2016
Pastinya ada jalan keluar untuk tiap masalah, DPR akan terus follow up masalah yang dirasakan warga.

INFO DPR - Di tengah kesibukan menjadi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Fadli Zon menerima audiensi warga Parung Panjang, Bogor. Dalam pertemuan itu, disampaikan aspirasi dan keluh kesah warga Parung Panjang di ruang pemimpin DPR, gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, 24 Mei 2016.

Puluhan warga Parung Panjang yang hadir terdiri atas Ketua RW, Ketua RT, dan tokoh masyarakat. Aspirasi pertama yang disampaikan ialah tidak adanya tindak lanjut menanggapi keluhan terhadap kondisi kompleks Perumnas.

“Perumnas berdiri sejak 1995, dan seiring dengan perjalanannya tidak ada perbaikan dan pengembangan yang signifikan. Ketiadaan dana menjadi alasan manajemen Perumnas. Pemerintah Kabupaten Bogor tidak mau ikut campur karena Perumnas belum diserahkan ke Pemda Bogor,” ucap Juliani Andik mewakili rekan-rekannya yang menyatakan gembira bisa diterima langsung oleh Fadli.

Karena belum diserahkan kepada pemda, alokasi dana pembangunan daerah tidak bisa ikut dinikmati warga di kompleks Perumnas. “Pemda menyatakan, kondisi Perumnas harus diperbaiki agar bisa diserahkan kepada pemda. Jadi dilematis karena Perumnas mengaku tidak punya dana untuk memperbaiki,” ujarnya.

Selain itu, kondisi fasilitas umum dan fasilitas sosial masih kurang. Belum ad infrastruktur kesehatan yang memadai. Kondisi puskesmas pun masih tradisional dan pembangunan RSUD belum terealisasi. Wilayah Parung Panjang, yang menjadi sumber bahan tambang galian, seperti batu dan pasir, menjadi masalah sendiri. Jalan jadi cepat rusak. Jalan yang telah diperbaiki tidak tahan sampai setahun. Masalahnya, perusahaan galian dan tambang sebagian besar ilegal.

Mendengar langsung keluhan warga, Fadli Zon berterima kasih atas keterbukaan mereka menyampaikan aspirasi. Fadli berjanji akan meneruskan aspirasi dan menulis surat ke pihak Perumnas dan Bupati Bogor untuk menindaklanjutinya. “Pasti ada jalan keluar untuk tiap masalah. Kami akan follow up atau nanti akan kami undang pihak Perumnas untuk menjelaskannya. Saat ini, menurut saya, prioritas perbaikan ialah infrastruktur jalan,” ujar Fadli. (*)