Di usianya yang ke-45 yang dirayakan 1 Juni 2016, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon meluncurkan buku berjudul "Menyusuri Lorong Waktu" dan CD Musikalisasi Puisi yang diadakan di Red Top Hotel. Buku ini merupakan catatan hidup 45 tahun Fadli Zon.
"Saya membuat buku ini sebagai bentuk pertanggungjawaban hidup dan sebagai hadiah buat Ibu yang telah melahirkan saya. Saya merasa ini saatnya untuk mempertanggungjawabkan apa yang sudah saya jalani selama 45 tahun ini," ujar Fadli.
Buku "Menyusuri Lorong Waktu" bercerita tentang warna-warni perjalanan Fadli Zon dalam 45 tahun usianya. Ia memasuki berbagai lorong, lorong seni budaya, dunia akademik dan intelektual, dunia usaha, jurnalistik dan politik. Ia tidak ingin menjadi manusia mono dimensi yang monoton. Ia ingin menjadi manusia multi dimensi yang berwarna dan dengan segala kontroversinya. "Tak mungkin semua orang suka terhadap kita. Selalu ada pro dan kontra. Polemik dan kontroversi kadang tak bisa dihindari ketika kita mengambil sikap atau keputusan. Itulah energi hidup, dinamika yang pasti terjadi apalagi jika kita berjuang di tengah masyarakat," katanya.
Buku yang berisi lebih dari 500 halaman ini mengisahkan kehidupan Fadli yang berwarna, baik warna getir di masa kecil maupun prestasi yang diraihnya selama rentang waktu 45 tahun. Buku ini juga bercerita tentang kehidupan orangtuanya yang memang hidup sederhana. Ayahnya adalah guru dan juga seniman Randai yang merantau dari Payakumbuh ke Jakarta untuk memperbaiki nasib karena gaji guru yang minim saat itu.
Sayangnya, sehari setelah perayaannya yang ke-15, ayahnya meninggal dalam sebuah musibah kecelakaan saat bepergian bersamanya. "Kepergian Papa mengubah hidup saya secara mendasar. Saya menangkap ada pesan besar dari sana. Kalau melihat kewajaran, saya seharusnya sudah meninggal dari dua kecelakaan yang saya alami. Mengapa Papa yang mengalami sekali kecelakaan langsung meninggal? Mengapa saya selamat? Allah pasti punya kehendak," tulisnya di buku ini.
Di saat bersamaan, Ketua Umum MURI Jaya Suprana menganugerahkan empat rekor MURI kepada Fadli Zon, yaitu sebagai kolektor rokok terbanyak, sebagai insan Indonesia pertama menjabat Plt Ketua DPR, sebagai inisiator Wayang Minang pertama, dan sebagai kolektor Wayang Golek terbesar.
Hadir dalam acara ini Ketua DPR RI Ade Komarudin, Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto dan Taufik Kurniawan, Ketua DPD RI Irman Gusman, Ketua Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, para. Anggota DPR RI, seniman dan budayawan, serta para kerabat dekat Fadli Zon. Hadir juga dalam acara ini para guru SD, SMP, dan SMA, serta dosen Fadli. (*)