Kenaikan harga menjelang Idul Fitri tak terhindarkan. Menurut anggota Komisi VI Edhy Prabowo, fenomena kenaikan harga pangan adalah hal wajar. Ada peningkatan permintaan dan otomatis harga akan ikut mengalami kenaikan.
“Intinya sebenarnya bukan naik atau turunnya harga pangan, melainkan bagaimana di tingkat produsen, distributor, dan konsumen ada tata kelola yang baik, sehingga menguntungkan bagi semua,” kata Edhy saat melakukan Kunjungan Spesifik Komisi IV ke Pasar Johar di Karawang, Jawa Barat, Senin, 20 Juni 2016.
Berdasarkan pantauannya, harga daging masih relatif normal di angka Rp 110 ribu per kilogram, lebih rendah daripada harga di bulan Ramadan tahun lalu, yang mencapai Rp 120 ribu per kilogram. Kendati demikian, DPR masih menunggu apakah harga tersebut masih akan mengalami kenaikan menjelang perayaan Idul Fitri.
“Kita lihat apakah nanti setelah mendekati Lebaran harganya naik lagi atau tidak. Harga ini tentunya masih di atas rata-rata. Kita ingin lebih murah, di bawah Rp 100 ribu,” ujarnya.
Kebutuhan pangan seperti beras cenderung stabil karena permintaan pasar yang berkurang di bulan Ramadan. Adapun untuk harga telur mengalami kenaikan, sedangkan harga produk hortikultura turun dibanding tahun lalu.
Dalam sidak pasar ini, ujar Edhy, Bupati Karawang juga mengajukan beberapa usulan, termasuk jaminan Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Tentu hal ini penting karena pemotongan hewan harus diserahkan kepada pihak yang terjamin.
Edhy berharap Kota Karawang tidak hanya menjadi kota industri, tapi juga ikut menjadi industri pertanian karena bahan pangan yang paling aman berasal dari produksi sendiri.
“Seperti kita ketahui, produk buah dari Cina sudah terkontaminasi bahan-bahan pengawet. Apakah kita akan membiarkan masyarakat kita mengkonsumsi produk-produk bahaya seperti itu? Jadi saya menyarankan agar memperkuat basis pangan di Kota Karawang,” ujarnya. (*)